Minggu, 12 April 2009

Reuni Habis-habisan ( III )

Hari ke-empat, Rabu 18 Maret 2009.


Hari ini rencananya Cuma ingin di rumah saja, istirahat. Lalu ada sms dari Yeni katanya dia kepingin kumpul lagi, kali ini di rumahku sambil karaokean dan makan rujak.

Aku dan Ety mendadak pergi ke pasar tradisional demi acara rujakan itu. Setelah lengkap semua buah2an Indonesia, seperti mangga muda, kedondong, nanas, jambu, dan bengkoang, dan tak lupa juga kami beli pempek sebagai pelengkap, kami pulang ke rumah tuk bikin bumbu rujaknya.

Sedang asyik mengulek bumbu, Yeni dan Patriani datang. Suasana jadi seru dan heboh dengan gurauan dan obrolan kami. Mereka datang dengan perut lapar, jadilah kami makan siang dulu, dengan lauk seadanya yang ternyata malah terasa nikmat sekali. Sayur lodeh, tempe goreng dan ikan sepat sambel masakan Mbak Sum, langsung pindah ke perut teman-temanku itu. Entah kenapa, rasanya aku senang sekali. Jarang ada kesempatan seperti ini.

Ketika kami asik bersenda gurau di dapur, sambil memotong-motong buah, Iman datang. Dia dengan gayanya yang lucu, langsung bergabung di dapur. Aku tertawa melihat kelakuan antik teman2-ku itu, masih seperti dulu waktu kami murid SMP-SMA.

Lalu, setelah selesai semuanya, kami bawa rujak dan pempek ke rumah J-7, yang hanya berselang 4 rumah saja dari rumah yang aku tempati. Rumah J-7 tidak aku tempati, tapi setiap hari di bersihkan. Rumah ini tempat aku dan suami menyalurkan hobi nyanyi, karena ada peralatan karaoke disitu. Selain itu juga kami sering menghabiskan waktu bersama, nonton DVD, atau ngobrol disana bila sedang tidak mau diganggu anak-anak.



Dan mulailah acara nyanyi-nyanyi itu. Etydengan suara soprannya, Patriani dengan suara mezzo soprannya, dan Yeni dengan suara alto-nya sungguh mengingatkan aku bahwa kami dulu punya begitu banyak kegiatan di bidang seni suara. Sudah berapa banyak lagu-lagu kami buat komposisi harmoninya, sehingga jadilah kami vocal group yang lumayan handal di masa itu. Banyak lomba-lomba vocal group dan paduan suara yang kami juarai membawa nama sekolah. Sungguh kenangan indah.

Iman-pun suaranya merdu. Padahal semasa SMA dulu, dia tidak terlalu aktif di bidang nyanyi, tapi dia sangat aktif di dunia tari. Akhirnya ada ide untuk latihan nyanyi lagu “Nostalgia SMA” dengan harmoni suara 1 dan 2, yang rencananya akan kami nyanyikan esok harinya, di Vulcano café.

Hari ke-lima Kamis, 19 Maret 2009



Hari ini lagi-lagi ngumpul. Kali ini bertempat di café Vulcano, di kompleks Palembang Trade Center. Selepas shalat Ashar, aku dan Etty berangkat ke tempat itu. Waktu kami datang, sudah banyak teman-teman yang hadir. Ada Yeni, Patriani, Lasmi, Vivi, Iman, dan lain-lain, lalu menyusul hadir juga Yetie Widiasari, Redho, dan Bu Atek serta Ibu Lina. Semuanya ada 14 orang.





Acara ngobrol mengenang masa lalu diselingi dengan nyanyi-nyanyi diiringi keyboard. Suasanan tambah seru waktu Patri nanyi lagu dangdut, beberapa teman joget dangdut, dan yang seru jogetnya siapa lagi kalau bukan Yeni. Ibu satu ini benar-benar asyik, jauh deh dari kesan jaim alias jaga image, he..he..

Acara di Vulcano ditutup dengan lagu “Nostalgia SMA” yang kami nyanyikan, sehingga semua terbawa suasana kemasa waktu kami SMA dulu, waktu lagu ini popular di nyayikan Paramitha Rusadi.





Sayangnya, aku gak bisa ikut acara selanjutnya karena harus menjemput suamiku ke Bandara. Aku dan Anin yang juga ikut segera pamit. Sementara teman-temanku melanjutkan nyanyi-nyanyinya di karaoke The Hitz di jl. Veteran.

Ini baru reuni habis-habisan, sampe puas, 5 hari berturut-turut. Kapan lagi bisa begini?

Tidak ada komentar: